Kemenag Gelar Simulasi Penyelenggaraan Haji
Jakarta (Pinmas)--Seorang ibu menangis di kantor Sektor VI Makkah. Suaminya meninggal saat si ibu sedang Wukuf. Si ibu pun memaksa untuk diantar menziarahi makam suaminya di Pemakaman Ma`la.
Padahal prosedur pemerintah Arab Saudi tidak mengizinkan keluarga ziarah. "Saya tidak sempat mendampingi saat pemakaman. Saya ingin sekali ziarah ke makamnya," kata si ibu sambil menangis.
Demikian antara lain simulasi penyelenggaraan haji yang digelar Kementerian Agama. Simulasi yang diikuti 836 petugas panitia penyelenggaraan ibadah haji (PPIH) 2010 itu digelar di Asrama Haji Pondok Gede, Jakarta Timur, Rabu (28/7/2010).
Simulasi atau gladi operasional diupayakan semirip mungkin dengan penyelenggaraan ibadah haji. Tempat-tempat terkait pelaksanaan ibadah haji dari Bandara Jeddah, Makkah, Arafah, Mina, dan Madinah pun diset sedemikian rupa.
Dalam simulasi yang dimulai pukul 07.00 WIB itu, petugas haji dilatih untuk menangani kasus-kasus yang muncul selama penyelenggaraan ibadah haji. Setidaknya ada 141 kasus penyelenggaraan haji yang sering muncul.
Kasus-kasus tersebut antara lain masalah pembagian katering yang tidak mencukupi, diare massal, jamaah sakit ataupun meninggal, tas hilang dan paspor hilang.
Dalam simulasi itu, semua petugas mendapatkan perannya masing-masing mulai menjadi jamaah, petugas kloter, petugas sektor, tenaga medis dan juga petugas daerah kerja.
Simulasi hingga pukul 14.00 WIB masih berlangsung. Dijadwalkan simulasi selesai pukul 16.00 WIB.
Calon jamaah haji akan meninggalkan tanah air pada awal Oktober 2010 mendatang. Sementara petugas haji mendapatkan pelatihan dan pembekalan di Asrama Haji Pondok Gede sejak tanggal 21-30 Juli 2010. Dengan pelatihan termasuk simulasi, diharapkan penyelenggaraan haji 2010 bisa sukses.(Dtc/ts)
Sumber : http://kemenag.go.id/
Kembali ke halaman depan