Penurunan BPIH Diharapkan Diikuti Peningkatan Pelayanan
Makassar(Pinmas)--Ikatan Persaudaraan Haji Indonesia Sulsel mengharapkan penurunan Biaya Perjalanan Ibadah Haji (BPIH) tidak diiringi dengan penurunan kualitas pelayanan.
"Bukan persoalan turunnya, intinya pelayanan seperti lokasi pondokan tidak terlalu jauh dari Masjidil Haram. Kalau kejauhan kan bisa mengganggu ibadah jemaah haji karena kelelahan," ujarnya Ketua IPHI Sulsel Agus Arifin Nu`mang di Makassar, Kamis.
Menurutnya, idealnya jarak tempuh jemaah dari lokasi pondokan ke Masjidil Haram maksimal dua hingga empat kilometer.
Penurunan biaya haji hingga Rp 4,3 juta juga dinilai wajar terjadi karena harga dolar Amerika terhadap rupiah sedang turun.
Pada Muktamar kelima IPHI yang digelar di Palembang, 18-20 Juli lalu, ia juga mengusulkan agar pengelolaan haji di Indonesia ditangani oleh badan pengelola haji agar kementerian agama lebih fokus mengelola aqidah keagamaan.
"Kementerian lebih fokus mengelola haji, akhirnya tidak fokus mengurus umat. Ironis, bila Menteri Agama kena kasus hanya karena menyangkut persoalan haji," ujarnya.
Ia juga meminta agar bunga dana simpanan untuk persiapan haji calon jemaah dikembalikan agar persiapan haji berikutnya lebih baik.
Kuota calon jemaah haji Sulsel 2010 mencapai 7221 orang dari kuota tahun lalu sebanyak 6.896 jemaah. Kemudian baru-baru ini Sulsel kembali mendapat tambahan kuota sebanyak 325 orang.
Ia yang juga Wakil Gubernur Sulsel ini mengungkapkan, daftar tunggu calon jemaah haji Sulsel saat ini masih tersisa sekira 7000 orang.
Dia berharap, kuota Sulsel bisa terus bertambah seiring banyaknya penginapan di Mekah akan rampung dalam lima tahun ke depan dan semakin profesionalnya pelayanan haji.
Sebelumnya, Gubernur Sulsel Syahrul Yasin Limpo mengatakan, kuota haji Sulsel menjadi salah satu agenda pembicaraan dengan Duta Besar Arab Saudi untuk Indonesia hari ini sebelum melakukan pertemuan langsung dengan pemerintah Arab Saudi pada Kamis (29/7). (ant/ts)
Sumber : www.kemenag.go.id
Kembali ke halaman depan